• 1 Project 1
    Suspendisse turpis arcu, dignissim ac laoreet a, condimentum in massa.
  • 2 Project 2
    uisque eget elit quis augue pharetra feugiat.
  • 3 Project 3
    Sed et quam vitae ipsum vulputate varius vitae semper nunc.
  • 4 Project 4
    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Surat Dari Sang Kekasih

| |


Seorang wanita tiba-tiba meneteskan air matanya, setelah usai membaca surat yang ia terima dari sang kekasihnya..

Dalam surat tersebut dituliskan, bahwa kekasihnya yang akan menikahinya tahun ini harus melakukan tugas yang sangat penting, sehingga ia tidak bisa pulang ke kampung halaman sesuai dengan waktu yang dijanjikan…
Dalam surat tersebut kekasihnya menuliskan, bahwa dirinya ditugaskan untuk memimpin satu pasukan khusus untuk menyusup ke sarang musuh, untuk menghancurkan persediaan senjata mereka.. Kekasihnya menambahkan lagi, bahwa tugas ini,…adalah tugas yang  ke 9 kalinya, setelah 8 utusan lainnya, kembali dalam keadaan sangat mengenaskan dan tidak bernyawa…
Lelaki tersebut menuliskan pula, permohonan maaf-nya, dan mengungkapkan kerinduan dan cintanya yang sangat mendalam pada wanita tersebut..
Pada akhir suratnya, sang kekasih menuliskan, jika dalam 2 bulan ini wanita itu tidak mendapatkan surat dari dirinya maka, ia berpesan, agar wanita tersebut tidak usah lagi menanti kedatangan dirinya, karena ia tidak akan pernah bisa menikahinya…karena ia pasti sudah tiada…
Tentunya, setiap wanita yang menerima surat seperti ini, boleh akan mengalami getaran perasaan yang yang tidak menentu, menangis, atau bahkan tidak sadarkan diri…. Hal ini tentunya disebabkan karena adanya ikatan cinta yang mengikat perasaan mereka berdua…Sehingga kata demi kata dalam surat itu betul-betul berarti dan bermakna…
Hal ini tentunya tidak akan terjadi, jika wanita itu bukanlah kekasih dari lelaki yang mengirimkan surat tersebut, sehingga antara dirinya dengan pria itu tidak ada ikatan apapun…
Dan hal ini tidak akan terjadi jika sang wanita itu tidak mengerti bahasa yang di tuliskan dalam surat tersebut…
Dan hal ini tidak akan pula terjadi, jika sang wanita itu, tidak memahami, apa yang di maksud dengan isi surat tersebut…
Ilustrasi ini, bisa kita gunakan sebagai pendekatan untuk memahami makna shalat…
Setidaknya, ada 3 hal penting yang perlu kita cermati …
Yang pertama adalah, kita harus mengenal, dengan siapa kita berhadapan ketika kita sedang shalat…dalam konteks agama biasanya hal ini dikaitkan dengan kajian ma’rifatullah…atau mengenal Allah… mengenal memiliki tingkatan tersendiri…dari mulai mereka yang mengenal hanya tahu sebatas namanya saja, sampai mereka yang mengenal karena setiap hari bergaul dengannya… Ma’rifatullah atau mengenal Allah, memiliki tingkatan yang sangat tidak terbatas..semakin banyak ilmu yang kita miliki, maka akan semakin tinggi pula tingkat keimanan seseorang terhadap Allah, dan ketika tingkat keimanan seseorang semakin tinggi, maka hal itu akan sangat berpengaruh terhadap setiap perbuatan mereka…
Yang kedua adalah, kita harus berusaha untuk mengetahui, arti dari setiap bacaan yang kita baca dalam shalat…Walaupun Allah sudah memberikan pahala dari setiap huruf Al Quran yang kita baca tanpa kita harus mengetahui artinya,…tetapi dalam konteks komunikasi yang baik, tentunya mengetahui arti yang kita ucapkan atau arti yang kita baca akan jauh lebih baik dari pada kita tidak mengetahui arti dari apa yang kita baca…
Sedangkan Yang ketiga, adalah memahami makna dari setiap bacaan yang kita baca.. Mengetahui dan memahami adalah dua hal yang berbeda…mengetahui adalah tahapan yang pertama sebelum seseorang memahami….
Contohnya,.. pada awalnya kita hanya mengetahui nama seseorang, tetapi setelah kita bergaul dengannya, maka kita bisa memahami karakter orang tersebut, kebiasaanya, dan banyak hal lainnya…
Setidaknya, dengan tiga hal ini, kita sekarang bisa memahami, mengapa Rasulullah saw atau para sahabat menangis dalam shalat mereka, berlama-lama dalam shalat mereka, bahkan, ada juga yang tidak sadarkan diri, ketika mereka membaca ayat-ayat dalam Al Quran…
Dan yang lebih penting lagi adalah, bagaimana hasil dialog antara dirinya dengan Allah dalam shalat ia gunakan sebagai petunjuk, sebagai bimbingan yang diwujudkannya dalam menjalani kehidupan sehari-sehari..
Karena, ada juga di antara mereka yang shalat, tetapi shalat nya itu tidaklah mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar, maka Allah berfirman “fa wailul…” …Celakalah orang-orang yang shalat…yaitu mereka yang lalai dari shalat mereka…Na’udzubillah…
Jika orang yang shalat saja, dinyatakan celaka dalam ayat ini, maka bagaimanakah dengan mereka yang tidak melakukan shalat…?
Wallahu’alam.
Bagikan Artikel ini pada sahabat anda,,

0 komentar:

Posting Komentar